Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peranan Bakteri Dalam Pembentukan Tanah

Peranan Bakteri Dalam Pembentukan Tanah - Bahan-bahan yang merupakan hasil penghancuran secara mekanis dan kimiawi seperti yang telah dikemukakan (baik yang halus, sedang atau masih kasar) akan bercampur baur menjadi satu membentuk lapisan-lapisan bakal tanah di permukaan kerak bumi dan ternyata bahan-bahan ini merupakan substraat bagi pertumbuhan jasad renik pertama yang berbentuk bakteri dan ganggang.

Peranan bakteri Dalam Pembentukan Tanah

Jadi bakteri-bakteri pertama yang hidup di bumi kita ini merupakan bakteri yang resisten akan keadaan yang agak panas karena bumi kita pada waktu itu bentuk, isi dan suhu yang relatif masih panas. Air dan udaranya dapat dikatakan masih panas.

Kalau kita perhatikan sekarang sumber-sumber air panas bakteri-bakteri demikian (berikut pula ganggang-ganggangnya) masih terdapat yang resisten hidup dan berkembang disana, ini membuktikan pula bahwa bakteri-bakteri demikian masih menunjukkan sifat-sifat pemulanya.

Tubuh bakteri adalah unicelluler atau hanya terdiri dari satu sel, membran selnya terdiri dari bahan sellulosa (bahan protein bercampur dengan karbohidrat mirip Chitin yang terdapat pada tubuh serangga). Dalam ilmu botani bakteri termasuk keluarga Thallophyta.

Ukuran sel bakteri yaitu antara 1 mikron sampai 3 atau 4 mikron, 1 mikron sama dengan 0,001 mm. Perkembangan bakteri demikian pesat. Menurut penyelidikan, dalam jangka 15 jam satu sel bakteri dapat mengembangkan sekitar satu bilyun sel-sel baru.

Dengan demikian dapat dibayangkan betapa besarnya jumlah bakteri yang berperan dalam pembentukan tanah. Perkembangan sel-sel bakteri dalam bentuk bakteri baru akan berlangsung pesat kalau :
  • Bahan pangan yang tersedia atau yang dibuat sendiri oleh bakteri-bakteri tersebut cukup
  • Tercukupi persediaan air
  • Tercukupi kebutuhan zat asam bagi bakteri yang memerlukannya (ada bakteri yang memerlukan banyak zat asam dan ada pula yang tidak memerlukannya)
  • Suhu udara disekitar lingkungannya memenuhi persyaratan yang dikehendakinya (ada bakteri yang memerlukan suhu udara yang relatif sedang, dan ada pula yang memerlukan suhu lingkungan yang panas)

Bakteri psychrofil dapat hidup dalam suhu 5 derajat celcius sampai 20 derajat celcius, bakteri mesofil dapat hidup dalam suhu antara 25 derajat celcius sampai 40 derajat celcius (optimal). Bakteri thermofil dapat hidup dalam suhu 55 derajat celcius (optimal) sampai 70 derajat celcius (maksimum).



Sumber :

Sutedjo M & Kartasapoetra (2002). Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.

Post a Comment for "Peranan Bakteri Dalam Pembentukan Tanah"