Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknologi Budidaya Tanaman Bayam

Budidaya Tanaman Bayam - Bayam (Amaranthus spp.) merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin dan mineral, dapat tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000 m dpl. dengan pengairan secukupnya.

Teknologi Budidaya Tanaman Bayam

Terdapat 3 jenis sayuran bayam, yaitu:
  • Bayam cabut, batangnya berwarna merah dan juga ada berwarna hijau keputih-putihan.
  • Bayam petik, pertumbuhannya lebih tegak serta berdaun lebar, warna daun hijau tua dan ada yang berwarna kemerah-merahan. 
  • Bayam yang biasa dicabut dan juga dapat dipetik. Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar berwarna hijau keabu-abuan.

Benih

Bayam dikembangkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (+ 3 bulan). Benih yang muda, daya simpannya tidak lama dan tingkat perkecambahannya rendah. 

Benih bayam yang  tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan benih adalah sebanyak  5-10 kg tiap hektar atau 0,5-1 g/m2.

Persiapan Lahan

Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.

Pemupukan

Setelah bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam berikan pupuk dasar kotoran ayam yang telah difermentasi dengan dosis 4 kg/m2.

Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 2 minggu setelah penaburan benih.

Penanaman/Penaburan Benih

Dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
  • Ditebar langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pasir/pupuk organik yang telah dihancurkan dan ditebar secara merata di atas bedengan.
  • Ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah.
  • Disemai setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan dipelihara selama + 3 minggu. Selanjutnya dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam 50 x 30 cm. Biasanya untuk bayam petik.

Pemeliharaan

Bayam cabut adalah jenis bayam yang jarang terserang penyakit (yang ditularkan melalui tanah). Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. 

Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah ( Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). 

Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. 

Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

Panen dan Pasca Panen

Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira- kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai 4 minggu setelah tanam. 

Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya. Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1 sampai dengan 1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali. 

Tempatkan bayam yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar ke dalam air dan pengiriman produk ketempat tujuan secepatnya.

Sumber:
Edi, S., & Bobihoe, J. (2010). Budidaya tanaman sayuran. Jambi: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi, 4(1).

Post a Comment for " Teknologi Budidaya Tanaman Bayam"