Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Metode Hidroponik dan Aeroponik

Perbedaan Metode Hidroponik dan Aeroponik - Seiring dengan berkembangnya inovasi dan teknologi di bidang pertanian saat ini, maka hal tersebut berpengaruh cukup besar terhadap cara budidaya tanaman. 

Perbedaan Metode Hidroponik dan Aeroponik

Biasanya, untuk budidaya tanaman dibutuhkan tanah dan lahan yang luas, namun sekarang bisa dilakukan melalui metode hidroponik dan aeroponik.

Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman dalam media selain tanah seperti pasir, sekam, arang, air, batu, dan lain-lain. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari metode hidroponik ini adalah sebagai berikut.
  • Tidak diperlukan lahan yang luas, dapat dilakukan dalam ruangan, dan cocok di terapkan di daerah perkotaan yang tidak memiliki lahan pertanian.
  • Dapat menghemat penggunaan pupuk karena diberikan secara teratur dan sesuai kebutuhan.
  • Menghasilkan tanaman yang bermutu, bebas dari hama dan penyakit yang berasal dari media tanah.

Adapun cara budidaya tanaman dengan metode hidroponik dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
  • Wadah yang akan dipakai sebagai tempat budidaya tanaman dilengkapi dengan instalasi cara pengairannya.
  • Menggunakan media tanam baik itu berupa pasir, sekam, atau lainnya.
  • Mendapatkan nutrisi berupa garam mineral, vitamin, dan zat pengatur tubuh (ZPT).
  • Media tanaman dimasukan ke dalam wadah atau tempat penanaman hingga ketinggian ¾ dari permukaan.
  • Pada tahap awal cairan nutrisi disiramkan sekitar 100 ml per hari.
  • Dibuat lubang sesuai dengan ukuran bibit yang akan ditanam.
  • Akar bibit tanaman dibersihkan dari tanah dan dimasukan ke dalam lubang-lubang yang telah dibuat.
  • Penyiraman dilakukan 5-8 kali setiap hari dengan 1-1,5 liter air dan nutrisi. Kelembapan udara dan intensitas cahaya perlu diperhatikan agar didapatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimal.

Sementara itu, budidaya tanaman menggunakan metode Aeroponik adalah teknik pertumbuhan tanaman dengan media styrofoam yang berlubang-lubang sehingga akar-akarnya dibiarkan menggantung. 

Pemberian nutrisi dilakukan dengan menyemprotkan unsur-unsur hara pada akar tanaman secara teratur. Beberapa contoh tanaman yang ditumbuhkan dengan metode aeroponik adalah kentang, bunga anggrek dan sayur-sayuran.

Kelebihan metode aeroponik daripada hidroponik adalah setiap jenis tanaman dapat tumbuh karena lingkungan mikro dan aeroponik benar-benar dapat dikontrol. 

Selain itu, tanaman yang dijeda pembasahannya akan dapat menerima 100% dari oksigen yang ada, dan karbon dioksida pada bagian akar, batang, dan daun. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan biomassa dan mengurangi waktu perakaran.

Post a Comment for "Perbedaan Metode Hidroponik dan Aeroponik"