Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sektor Peternakan Di Indonesia

Sektor Peternakan Di Indonesia - Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam sektor pertanian khususnya dalam bidang peternakan. 

Sektor Peternakan Di Indonesia

Didukung oleh struktur geografisnya yang merupakan negara kepulauan dan termasuk kedalam negara tropis karena dilintasi garis ekuator, Indonesia mempunyai keuntungan karena sinar matahari dan hujan yang turun sepanjang tahun sehingga dapat membantu dalam sektor peternakan terutama dalam pemenuhan kebutuhan pakan dan sumber daya penunjang lainnya. 

Banyak jenis dan ragam bangsa ternak yang cocok dan bagus dikembangkan di daerah tropis. Disamping itu, rumput serta tanaman lainnya sebagai bahan baku makanan pokok ternak juga dapat tumbuh subur dengan iklim di Indonesia.

Peternakan merupakan kegiatan domestikasi, pemeliharaan dan pengembangbiakan hewan yang dalam tujuannya diambil manfaatnya oleh manusia baik itu dari skala peternakan keluarga/rakyat sampai dengan skala industri/besar. 

Beternak identik dengan memanfaatkan hewan (ternak) dengan tujuan dan maksud tertentu, misalnya beternak sapi karena ingin pengembangbiakan dengan menambah populasi ternak dan membesarkan atau menggemukkan untuk nantinya dijual yang ujungnya yaitu untuk mendapatkan keuntungan. 

Selain itu, peternakan juga dilakukan dengan memiliki tujuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang tersedia, penyelamatan (budidaya), tabungan atau bahkan hanya skedar hobi/mengisi waktu luang. 

Peternakan di Indonesia dapat dibagi kedalam dua kategori utama yaitu ternak hewan besar seperti sapi, kerbau, kambing dan kuda, sedangkan kelompok kedua yaitu ternak hewan kecil seperti kelinci, ayam, burung dan lain-lain. 

Berdasarkan jenisnya, ternak dibagi menjadi ruminansia dan non ruminansia apabila diklasifikasikan berdasarkan sistem pencernaannya.

Dewasa ini, sektor peternakan banyak diminati karena merupakan salah satu pilihan alternatif yang mempunyai prospek kedepan yang baik. 

Semakin banyaknya perguruan tinggi-perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan di Indonesia yang membuka fakultas peternakan dan konsentrasi peternakan yang selalu ramai peminat. 

Peternakan dipandang dapat memberikan peluang yang bagus di masa yang akan datang untuk membuka bisnis peternakan yang baik ataupun peluang dalam bidang pekerjaan dalam industri. 

Hasil utama sektor peternakan di Indonesia yaitu daging, susu dan telur bisa dikategorikan sebagai bahan makanan (lauk) yang hampir setiap orang mengonsumsinya.

Sistem peternakan diperkirakan sudah ada sejak lebih dari 10.000 tahun yang lalu dan berkembang pada masa Neolitikum dimana manusia sudah menetap dalam sebuah komunitas yang dimulai dengan mendomestikasi kambing, dan domba. 

Domestikasi hewan merupakan perubahan dramatis dalam sejarah manusia hidup. Jaman peradaban sebelumnya yang mengandalkan berburu dan meramu, berubah menjadi kehidupan yang menetap di sebuah komunitas atau perkampungan. 

Diperkirakan kemungkinan bahwa domba liar dan kambing datang untuk merumput di sekitar pemukiman dalam upayanya untuk melarikan diri dari predator. 

Sejalan dengan waktu, pertumbuhan hewan ternak tersebut semakin banyak dan jinak yang dapat dijadikan sumber bahan makanan yang mudah didapatkan. 

Bahkan hewan ternak pada beberapa kalangan dimasukkan kedalam ritual keagamaan dan budaya. Oleh karena itulah mengapa sektor usaha peternakan sangat berpotensi karena kebutuhannya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya status sosial dan semakin tingginya ilmu pengetahuan akan kesadaran pentingnya mengonsumsi produk peternakan yang kaya akan protein hewani. 

Faktor gaya hidup juga ikut mendorong tingginya kebutuhan akan produk peternakan misalnya mengonsumsi daging khusus, ataupun memakai pakaian dan aksesoris yang berbahan dasar produk peternakan.

Apabila dilihat secara umum, sistem peternakan di Indonesia banyak mengadopsi dari negara luar seperti Australia, Eropa dan Amerika. 

Meskipun secara geografis berbeda sehingga menyebabkan jenis bangsa ternak dan sumber daya untuk pakan juga berbeda, tetapi sistem dan pemeliharaannya secara prinsip hampir sama dan beberapa hal dapat disesuaikan sehingga dapat diaplikasikan di Indonesia. 

Sistem peternakan di negara-negara tersebut tersebut sudah sangat maju dan berkembang pesat disertai dengan teknologi yang canggih dan kemampuan individunya yang semakin baik.

Tantangan yang dihadapi sektor peternakan di Indonesia semakin banyak kedepan. Areal kandang yang harus jauh dari pemukiman serta sempitnya lahan pertanian akibat semakin banyaknya lahan yang dibangun untuk pemukiman penduduk dan bangunan penunjang lainnya serta sarana transportasi, membuat lahan yang bisa igunakan untuk usaha peternakan semakin sempit. 

Hal ini merupakan tantangan tersendiri yang akan dialami kedepan, dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin maju, bukan tidak mungkin sektor peternakan juga ikut menggeliat dengan bantuan sistem dan teknologi yang baik sehingga usaha peternakan dapat dilakukan dengan sangat efisien dan efektif yang pada akhirnya akan meningkatkan profit dan berlangsung lama.

Post a Comment for "Sektor Peternakan Di Indonesia"