Penyakit Mematikan Jika Sapi Bali dan Domba Dipelihara Bersama Dalam Satu Lokasi
Penyakit Jika Sapi Bali dan Domba Dipelihara Bersamaan - Memelihara sapi bali dan domba dalam satu lokasi atau lingkungan yang sama dapat menimbulkan resiko yang sangat fatal bagi sapi bali. Bahkan dalam banyak kasus, sering menyebabkan kematian.
Ternak domba (kondisi sehat; apalagi sakit) memang sebaiknya dipisahkan dengan sapi bali, hal ini karena ternak domba merupakan pembawa penyakit berbahaya bagi sapi bali tetapi tidak berbahaya bagi domba itu sendiri.
Penyakit berbahaya apa yang ditularkan domba ke sapi bali jika dipelihara bersama dalam satu lokasi?
Domba secara alami merupakan agen pembawa virus Malignant Catarrhal Fever (MCF) yang bisa menyerang sapi bali. Jika tidak ditanggulangi dalam sepekan (7 hari) setelah sapi bali terserang virus MCF, maka sapi tersebut akan mati.
Sapi bali yang terkena virus Malignant Catarrhal Fever (MCF) menyebabkan ingusan. Oleh sebab itulah penyakit yang diakibatkan virus mcf disebut penyakit ingusan.
Di Indonesia, sapi Bali sangat peka terhadap terhadap infeksi virus MCF. Penyakit ini tidak menular dari sapi ke sapi, tetapi virus penyebabnya ditularkan dari domba (biri-biri) yang bertindak sebagai pembawa virus, tanpa menderita sakit.
Gejala sebelum kematian tidak tampak sama sekali. Yang dapat dilakukan cukup sederhana yaitu sapi Bali jangan dipelihara dengan domba dalam satu lokasi atau kawasan.
Sampai saat ini belum tersedia vaksin yang dapat mencegah penyakit ini namun secara eksperimental sapi dapat menunjukan proteksinya dari inokulasi yang diberikan.
Gejala Klinis Sapi Bali Terinfeksi Virus Malignant Catarrhal Fever (MCF)
Adapun gejala klinis yang dapat diamati jika sapi Bali yang dipelihara terinveksi Virus Malignant Catarrhal Fever (MCF), adalah sebagai berikut:
- Demam tinggi 40 – 41OC;
- Kornea mata keruh dan keputihan, dalam keadaan yang serius dapat menyebabkan kebutaan;
- Selaput mata berwarna merah;
- Ingus berwarna kuning kunyit;
- Hidung tersumbat sehingga kesulitan bernafas;
- Keluarnya cairan dari hidung dan mata yang semula encer akhirnya menjadi kental;
- Peradangan mulut dan lepuhan di permukaan lidah sehingga air liur menetes;
- Moncong kering dan pecah-pecah terisi nanah;
- Kondisi badan menurun, lemah dan menjadi kurus;
- Otot-otot menjadi gemetar dan berjalan sempoyongan;
- Terjadi kelumpuhan sebelum mati;
- Kematian terjadi biasanya antara 4-7 hari setelah terinfeksi virus MCF.
Cara Pencegahan :
Hindari pemeliharaan maupun penggembalaan sapi bali dan domba dalam satu lokasi/kawasan karena domba adalah agen pembawa virus Malignant Catarrhal Fever (MCF) yang berbahaya bagi sapi bali.
Cara Pengobatan :
Pengobatan yang efektif untuk jenis penyakit ini, belum ada. Umumnya sapi bali yang sudah terinfeksi/sakit akibat virus MCF tidak bisa diobati.
Tindakan maksimal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan antibiotik berspektrum luas untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.
Sapi bali yang sakit mau tidak mau harus dimusnahkan, guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan lainnya yang bisa berkibat buruk pada ternak lainnya.
Akhir kata, tidaklah bijaksana apabila dalam satu lokasi atau kawasan apalagi satu kandang dipelihara sapi bali dan domba dengan alasan apapun, mengingat penyakit ini belum ada obat yang efektif.
Post a Comment for "Penyakit Mematikan Jika Sapi Bali dan Domba Dipelihara Bersama Dalam Satu Lokasi"