Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya Vanili Agar Cepat Berbuah dan Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi

Budidaya Vanili - Tananam vanili merupakan salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis tinggi, tanaman vanili itu sendiri ketika diolah banyak digunakan untuk bahan penyegar, penyedap dan pengharum makanan, permen, ice cream, dan campuran bahan pembuat obat-obatan. 

Budidaya Vanili Agar Cepat Berbuah

Pada umumnya untuk melakukan budidaya vanili, ada beberapa teknik khusus agar tanaman vanili cepar berbuah dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dimulai dari pengolahan tanah sampai pasca panen. Nah, berikut kami memberikan informasi tentang cara budidaya vanili agar cepat berbuah.

Pengolahan Tanah

Untuk melakukan budidaya vanili sebaiknya lahan yang akan digunakan untuk ditanami vanili belum terinfeksi penyakit busuk batang vanili agar menghasilkan vaniliyang memiliki nilai ekonomis. Dalam pembukaan lahan tanaman vanili sebaiknya lahan dilakukan pada awal musim penghujan. 

Pengolahan lahan bisa menggunakan cangkul, pencangkulan tanah dilakukan sampai kedalaman 20-30 cm dan dibiarkan terbuka terkena sinar matahari selama kurang lebih dua minggu agar jamur-jamur patogen dapat tertekan pertumbuhannya. 

Kemudian, untuk menghindari hasil olahan tanah tidak tergenang air kalian bisa membuat saluran pembuangan air atau drainase di sekeliling lahan olahan tanah untuk ditanami vanili dengan ukuran lebar 40 cm dan dalamnya 40 cm.

Penanaman

Sebelum melakukan penanaman vanili, pertama kali kalian melakukan penanaman pohon panjat yang berfungsi untuk pertumbuhan tanaman vanili. 

Pohon panjat ditanam dua minggu setelah pengolahan lahan selesai. Pada umumnya pohon panjat yang umum dipakai Glyricidia maculata (gamal) dengan jarak tanam 1x2 m, 1,5x1,25 m atau 1x2,5 m. 

Jika pohon panjat ditanam pada awal musim hujan maka penanaman bibit vanili dapat dilakukan 1 bulan setelah pohon panjat ditanam. 

Alternatif lain adalah penanaman pohon panjat dilakukan 6 bulan sebelum musim hujan, sehingga pada awal musim hujan bibit tanaman sudah dapat ditanam.

Untuk penanaman bibit vanili, sebelum bibit vanili ditanam kalian harus membuat lubang tanam terlebih dahulu di sekitar pohon panjat dengan ukuran 60x60x40 cm, kemudian setiap lubang tanam diberi pupuk kandang berupa kotoran sapi atau kambing dan lubang tersebut ditutup kembali dengan tanah.

Pemeliharaan

Bibit vanili yang baru ditanam sulurnya harus diikat pada pohon panjat agar akar lekatnya cepat melekat pada pohon panjat. 

Agar sulur cepat membesar maka, setelah mencapai 80 cm atau telah mempunyai 10 daun, sulur dipangkas bagian pucuknya. 

Apabila sulur telah mencapai ketinggian 1,5-2 meter, maka sulur dilepas dari batang pohon panjatnya dan dibiarkan menggantung pada cabang pohon panjat. 

Apabila pucuk sulur telah mencapai 20-30 cm dari permukaan tanah, ujung sulur diarahkan lagi ke atas dan diikat pada batang pohon panjat agar naik ke atas kembali, demikian seterusnya.

Tanaman vanili juga memerlukan kelembaban tanah yang cukup tinggi untuk pertumbuhannya, sehingga daerah areal pertanaman vanili dibiarkan tertutup oleh rumput (gulma). 

Penyiangan dilakukan secara terbatas yakni mencabut gulma-gulma di sekitar perakaran tanaman, agar tidak mengganggu dan merusak akar vanili. 

Di areal di luar perakaran vanili dilakukan penyiangan terbatas dengan memotong gulma dengan arit hingga tersisa sampai ketinggian 3-5 cm, tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah agar tanaman vanili tidak kering.

Tanaman vanili sebaiknya dibudidayakan secara organik dengan memberikan pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi atau kambing sebanyak pada saat awal dan akhir musim hujan. 

Untuk meningkatkan kesuburan tanaman dapat diberikan pupuk daun seperti Gandasil D untuk memacu pertumbuhan vegetatif dan Gandasil B untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. 

Dosis pupuk daun yang diberikan adalah 3 gr gandasil/lt air yang disemprotkan merata mengenai daun dan batang tanaman vanili. Pemberian pupuk daun sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan pada kondisi tidak hujan.

Kalian juga harus memperhatikan pemangkasan pohon panjat dan sulur vanili, pemangkasan pohon panjat dilakukan pada setiap awal dan akhir musim hujan dengan tujuan agar intesitas sinar matahari yang diterima tanaman vanili dapat dipertahankan antara 30-50%. 

Daun-daun hasil pangkasan pohon panjat setelah kering dapat digunakan sebagai mulsa dan kompos. Tanaman vanili juga perlu dipangkas untuk merangsang pertumbuhan tunas baru, pembungaan, meningkatkan produksi, penyediaan tanaman baru, serta mencegah penularan penyakit. Pemangkasan sulur vanili dilakukan dengan membuang 2-3 ruas sulur bagian pucuk.

Penyerbukan Bunga

Tanaman vanili tidak dapat menyerbuk sendiri, karena antara kepala putik dan kumpulan tepung sari (pollinia) terhalang oleh sebuah bibir (labellum), oleh karena itu diperlukan penyerbukan bunga vanili dengan bantuan manusia.

Sangat kecil sekali kemungkinan untuk terjadi penyerbukan sendiri. Bunga vanili mekar antara pukul 06.00-15.00, tetapi waktu yang tepat untuk penyerbukan adalah sekitar pukul 09.00-12.00 dimana embun pagi telah berkurang. 

Penyerbukan bunga vanili dilakukan dengan mempergunakan lidi atau bambu dengan panjang kira-kira 10 cm yang ujungnya agak diruncingkan. 

Lidi tersebut ditekankan pada mahkota bunga agar terkoyak, sehingga tangkai putik terbuka, kemudian tutupnya diangkat hingga pollinia turut terangkat. 

Selanjutnya dengan ujung lidi, pollinia diambil dan diletakkan pada kepala putik dengan sedikit ditekan, apabila penyerbukan tersebut berhasil, maka 2-3 hari kemudian bunga akan layu dan kelopak/mahkota akan gugur. 

Jika penyerbukan tidak berhasil maka bunga akan gugur dalam 2-3 hari, bunga yang pertumbuhannya kurang baik seperti bengkok, berukuran pendek sebaiknya dibuang, untuk menjaga mutu vanili yang dihasilkan maka sebaiknya setiap tandan hanya dipelihara 9-12 bunga saja.

Panen

Untuk panen vanili, buah vanili dipanen biasanya 8-9 bulan setelah bunga diserbukkan. Waktu pemasakan buah vanili pada satu tandan tidak sama, sehingga untuk mendapatkan buah vanili yang bermutu baik (panjang, berukuran besar, dan lurus) maka pemetikan buah dilakukan secara bertahap dengan cara memanen buah yang telah tua/masak saja. 

Pemetikan buah menggunakan gunting setek dan dilakukan secara hati-hati agar tandan buah tidak rusak. Buah vanili yang siap di panen dicirikan oleh warna hijau buah mulai memudar dan ujung polong mulai menguning tetapi belum pecah. 

Polong vanili kering yang mengkilat, lentur, berdaging, warna coklat kehitaman dengan aroma yang khas dan tajam serta kadar vanilin yang tinggi. 

Apabila buah dipetik terlalu muda maka setelah diolah akan diperoleh buah vanili yang kaku, aromanya kurang, dan mudah patah (tidak lentur), sedangkan apabila terlalu masak buah vanili akan pecah sehingga mutunya turun.

Pasca Panen

Setelah dipanen, polong yang baru dipanen dicuci dari kotoran-kotoran yang menempel, kemudian disortir berdasarkan panjang, ketebalan, kerusakan dan polong cacat. 

Buah vanili yang telah disortir harus segera diolah. Proses pengolahan polong vanili ada empat tahap yaitu pelayuan, pemeraman dan pengeringan, pengering-anginan, dan penyimpanan.

Itulah informasi tentang budidaya vanili agar cepat berbuah dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Post a Comment for "Budidaya Vanili Agar Cepat Berbuah dan Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi"