Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Budidaya Tanaman Bengkoang yang Menguntungkan

Budidaya Tanaman Bengkoang - Bengkoang atau bengkuang atau Pachyrhizus erosus merupakan salah satu buah yang termasuk suku polong-polongan atau Fabaceae. 

Budidaya tanaman bengkoang

Buah umbi putih ini dapat digunakan untuk berbagai macam manfaat misalnya untuk masker sehingga wajah dapat menjadi putih atau digunakan sebagai salah satu bahan manisan.

Tanaman yang berasal dari Amerika dengan iklim yang tropis ini dapat dibudidayakan di Indonesia sehingga menghasilkan keuntungan dengan menggunakan cara budidaya bengkoang. 

Tanaman yang dapat tumbuh menjalar dan membelit hingga panjang 5-6 m ini memiliki 2 varietas yang biasanya ditanam atau dibudidayakan di Indonesia.

Salah satu yang membedakan varietas tersebut adalah lamanya waktu penanaman. Jika varietas badur memiliki umur panen sekitar 7-11 bulan maka varietas genjah hanya memiliki umur panen sekitar 4-5 bulan. 

Bagi yang ingin memulai dalam bisnis budidaya tanaman bengkoang berikut tahapan cara budidaya tanaman bengkoang yang baik dan benar agar mendapatkan keuntungan yang maksimal,

Syarat Penanaman

Terdapat syarat penanaman sebelum Anda membudidayakan bengkoang, yaitu:
  • Bengkoang cocok ditanam di daerah dengan ketinggian hingga 1.500 mdpl dan tinggi dataran ideal dalah 200-800 mdpl dengan curah hujan kurang lebih 700-1000 mm/tahun.
  • Suhu ideal untuk menanam adalah 25-28o
  • pH keasaman tanah sekitar 4,5-8 dan bengkoang dapat tumbuh di tanah lempung berpasir.

Benih

Langkah pertama dari cara budidaya bengkoang adalah dengan menyiapkan bibit bengkoang. Pilih bibit yang berasal dari tanaman yang sehat dan biarkan hingga tanaman tersebut berbunga dan mengeluarkan polong.

Hal yang harus Anda perhatikan adalah hanya tanaman tanpa bunga yang dapat menghasilkan umbi, sehingga jika Anda ingin mendapatkan bibitnya, pilih tanaman terbaik dan pangkas selain tanaman yang Anda pilih.

Biarkan polong tumbuh hingga tua dan dapat Anda panen sebagai benih. Jika akan disimpan, jangan buka kulit dari polong namun jika terlanjur dibuka, kulit harus disimpan di tempat rapat dan kering sehingga benih akan bertahan selama 1 tahun.

Selain dengan menggunakan polong dari pilih langsung tanaman, Anda dapat memilih benih dari hasil panen. Pilih umbi dengan kualitas bagus yang dapat Anda seleksi dari bentuk dan ukuran.

Simpan di tempat dengan kelembaban yang cukup hingga tunas pada umbi tersebut tumbuh. Seleksi tunas tersebut dan pilih yang paling dekat dengan pusat umbi. Tanam hingga bunga tumbuh dan menghasilkan polong yang dan dijadikan benih.

Media Tanam

Siapkan tanah yang telah dibajak atau dicangkul untuk menggemburkan tanah kemudian buat bedengan sehingga drainase atau pengairan berjalan baik. 

Bedengan dibuat dengan lebar 1 meter dan tinggi 20-25 cm sedangkan panjang tergantung pada luas dari lahan yang Anda gunakan. Jarak antar bedengan yang satu dengan yang lain adalah sekitar 40-50 cm.

Setelah bedengan siap, campurkan atau tebarkan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis sekitar 20 ton per 1 ha lalu aduk hingga merata. Untuk menanam benih, buat lubang tanam menggunakan tunggal dengan kedalaman tanah 5-7 cm.

Kalian juga harus membuat 2 baris lubang pada 1 bedengan dengan jarak dalam baris sekitar 25 cm dan jarak antar baris adalah 30 cm. Tanam 1 biji benih dalam 1 tunggalan atau lubang. 

Siram untuk menjaga kelembaban tanah dan untuk 1 ha, diperlukan 25-30 kg bibit. Sebelum ditanam, bibit direndam 6-12 jam dan ditiriskan lalu dibiarkan 1 hari.

Pemeliharaan

Penyiraman merupakan salah satu pemeliharaan bengkoang namun jangan dilakukan hingga setengah basah karena akan membuat tanaman menjadi layu dan mati. 

Bengkoang akan mulai tumbuh menjalar saat umur 2 minggu dan sebaiknya dilakukan penyiangan yang dilakukan tergantung pada kondisi lahan.

Penyulaman harus dilakukan untuk mengganti tanaman bengkoang yang tidak tumbuh dan diganti dengan menggunakan kacang tanah karena jika tidak akan mampu mengejar tanaman bengkoang lain. 

Pemupukan tambahan dengan kompos kering atau sekam ayam pada umur 3 minggu dan dalam 1 bedengan membutuhkan 20 kg atau 20 ton/hektar. Jika kurang gizi, berikan pemupukan penuh.

Pengguntingan pucuk daun dilakukan pada umur 1 bulan sehingga akan muncul banyak tunas baru dan pengguntingan ke-2 (pucuk dan bunga) pada umur 2 bulan dan hanya dilakukan ketika 80% bunga mekar agar bentuknya bulat dan membesar.

Saat pengguntingan ke-2 pilih tanaman yang hendak dijadikan bibit. Pengguntingan ke-3 dilakukan saat umur 3,5 bulan. 

Saat pengguntingan ke-3, semua bunga termasuk di ketiak daun harus dipotong dan semua umbi akan tubuh menjadi sangat cepat. 

Perhatikan juga mengenai hama dan penyakit bengkoang misalnya bercak daun, kumbang, tungau daun merah. Cara mengatasinya dengan pengolahan tanah, sanitas, rotasi tanaman, pestisida.

Pemanenan

Setelah cara budidaya bengkoang dilakukan, langkah terakhir adalah pemanenan. Jenis varietas genjah sesuai dengan cara diatas akan dipanen setelah umur 4 bulan namun jika Anda menginginkan buah yang agak besar, Anda dapat memanen pada bulan ke-5. 

Cara memanennya adalah dengan mencabut atau menggali. Jika budidaya dilakukan dengan baik, maka hasil yang akan didapatkan adalah sekitar 7-8 ton per hektarnya.

Itulah informasi tentang cara budidaya tanaman bengkoang yang baik dan benar agar hasil yang di dapatkan sesuai harapan serta dapat menambah keuntungan yang menjanjikan mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

1 comment for "Cara Budidaya Tanaman Bengkoang yang Menguntungkan"