Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kewirausahaan Berbasis Komunitas

Kewirausahaan Berbasis Komunitas - Linna (2011) dalam International Journal of Business and Public Management mengatakan kegiatan kewirausahaan dalam komunitas mampu mmberikan manfaat kepada seluruh komunitas dan mengurangi tingkat kemiskinan. 

Kewirausahaan berbasis komunitas

Walaupun dalam pelaksanaannya penuh dengan berbagai tantangan, khususnya melibatkan orang-orang dengan latar belakang yang berbeda dan upaya untuk menumbuhkan rasa memiliki dari usaha yang dikerjakannya. 

Dalam konteks komunitas yang lebih kecil lagi, kurangnya dukungan dari berbagai pihak menjadikan wirausahawan di komunitas kecil mengalami kendala dalam mengembangkan kemampuan dan akses menuju pasar yang lebih besar. 

Perlu ada pendekatan holistik dalam pengembangan kewirausahaan, yang tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga berpikir tentang manfaat lain yang diterima seperti pola pikir berorientasi pasar dan meningkatkan potensi usaha yang berkelanjutan. 

Berkenaan dengan pengembangan UKM, ada terminologi pemberdayaan komunitas untuk penguatan masyarakat setempat. 


Menurut Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, pemberdayaan adalah: (1) penguatan masyarakat yang lemah, dan (2) pengembangan aspek pengetahuan sikap dan ketrampilan masyarakat, atau dikatakan pemberdayaan adalah upaya untukmeningkatkan harkat dan martabat sebuah lapisan masyarakat untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan.

Dalam penelitian Rosyida dan Nasdian (2011), pengembangan kapasitas dalam sebuah komunitas memiliki dua elemen pokok, yakni kemandirian dan partisipasi. 

Partisipasi sebagai proses aktif, inisiatif diambil oleh warga komunitas sendiri, dibimbing oleh cara berfikir mereka sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme) dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif. 

Titik tolak dari partisipasi adalah memutuskan, bertindak, kemudian mereka merefleksikan tindakan tersebut sebagai subjek yang sadar. 

Selanjutnya partisipasi dalam pengembangan komunitas harus menciptakan peranserta yang maksimal dengan tujuan agar semua orang dalam masyarakat tersebut dapat dilibatkan secara aktif pada proses dan kegiatan masyarakat.

Sehubungan dengan kegiatan dalam komunitas, keterlibatan masyarakat sudah seharusnya dimasukan dalam proses penentuan program atau kegiatan. Partisipasi komunitas dapat ditelaah dalam beberapa tahapan, sebagai berikut: 

1. Tahap Pengambilan Keputusan

Diwujudkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam rapat-rapat. Tahap pengambilan keputusan yang dimaksud disini yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan suatu program.

2. Tahap Pelaksanaan yang Merupakan Tahap Terpenting Dalam Pembangunan

Sebab inti dari pembangunan adalah pelaksananya. Jadi dalam tahap pelaksanaan ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk partisipasi dalam pembangunan yaitu partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran, bentuk sumbangan materi, dan bentuk tindakan sebagai anggota proyek.

3. Tahap Evaluasi

Dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini merupakan umpan balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan pelaksanaan proyek selanjutnya.

4. Tahap Menikmati Hasil

Dalam tahap ini dapat disimpulkan bahwa bagaimana keberhasilan dalam partisipasi masyarakat untuk tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek. 

Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan, maka semakin besar manfaat proyek dirasakan, berarti proyek tersebut berhasil mengenai sasaran.

Sumber : 

  1. Fachry Noviar Singka. 2014. Analisis Kondisi Usaha Dan Strategi Pengembangan Industri Kecil Berbasis Komunitas Lokal. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
  2. Linna P. 2011. Community-level entrepreneurial activities: Case study from rural Kenya. Kenya (KE): International Journal of Business and Public Management (ISSN: 2223-6244) Vol. 1(1): 8-15.
  3. Rosyida I, Nasdian FT. 2011. Partisipasi Masyarakat dan Stakholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility dan Dampaknya Terhadap Komunitas Pedesaan. Bogor (ID): Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, Vol. 5 No.1.

Post a Comment for "Kewirausahaan Berbasis Komunitas"