Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kepuasan Petani pada Bimbingan Usahatani

Kepuasan Petani pada Bimbingan Usahatani - Pembimbingan usahatani adalah suatu kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usahatani (khususnya kedelai) dengan produktif, efisien dan menguntungkan, sehingga petani dan keluarganya dapat meningkat kesejahteraannya.

Kepuasan petani pada bimbingan usahatani

Kartasapoetra (1994:5-6) menyatakan bahwa pembimbingan usahatani adalah pendidikan non formal, dengan cara yang mudah dan gamplang sehingga dapat menerapkan segala materi yang telah diterimanya dalam praktek-praktek atau usahataninya. 

Usaha pembimbingan ini harus mengutamakan: kebebasan lokasi, kebebasan kurikulum, kebutuhan dan kepentingan para petani, tanpa adanya paksaan, tanpa adanya sanksi serta pembaharuan dan hal-hal yang baru.

Herzberg (dalam Syptak, et al. 1999) mengemukakan bahwa kepuasan yang sedang bekerja adalah kontak sosial atau dengan membawa hubungan antar pribadi dengan klien. Membantu mengembangkan suatu perasaan kerjasama dengan petani secara kesetiakawanan. 

Pelanggan (petani) akan termotivasi untuk melaksanakan pekerjaan yang baik sesuai dengan petunjuk yang diberikan jika mereka diberikan bimbingan sesuai dengan yang diharapkannya.

Selanjutnya Herzberg (dalam Syptak, et al. 1999) menyatakan bahwa semua orang mempunyai kebutuhan yang berbeda, latarbelakang dan harapan. 

Teori Herzberg ini menawarkan sesuatu titik awal yang layak. Dengan menciptakan sesuatu lingkungan yang mempromosikan keputusan dalam kerja.

Agar bimbingan penyuluhan pertanian dapat memberikan kepuasan pada petani, maka: hal yang menyangkut teknis budidaya haruslah sesuai dengan kebutuhan, mudah dan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi; untuk yang menyangkut panen dan pasca panen mesti dapat memberikan nilai tambah,

Sedangkan untuk pemasaran dapat membantu dalam memudahkan akses pasar atau memproleh harga jual yang lebih tinggi. 

Selain itu kegiatan bimbingan, agar dapat memuaskan petani perlu juga mempertimbangkan waktu bagi petani sasaran.

Sumber :

  1. Kartasapoetra, A. G. 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Penerbit: Bumi Aksara.
  2. Syptak, J.M., David, W.M.D, Maslaud, and Ulmer, D. 1999. Job Satisfaction: Putting Theory Into Prestice. Diperoleh dari http://www.anfp.org/ fpm/991000fm/26. Internet; diakses 9 Januari 2007.

Post a Comment for "Kepuasan Petani pada Bimbingan Usahatani"