Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kepuasan Petani Pada Penerapan Teknologi Pertanian

Kepuasan Petani Pada Penerapan Teknologi Pertanian - Menurut Sugihen (1997:153) teknologi adalah semua cara atau prosedur yang oleh masyarakat dianggap baru dalam atau untuk menghasilkan ataumenyelesaikan suatu produk atau pekerjaan dengan biaya, tenaga, dan waktu yanglebih irit. 

Kepuasan petani pada teknologi pertanian

Lebih lanjut Sugihen (1997) mengemukakan bahwa teori adopsi teknologi merupakan jendela pintu pengetahuan utama untuk melihat bagaimana proses adopsi itu terjadi. 

Dari teori adopsi (teknologi) tersebut dapat memahami dua hal utama, yaitu: (1) bagaimana proses suatu inovasi (teknologi) itu disampaikan pada suatu sistem sosial masyarakat yang menjadi sasaran dan (2) bagaimana proses para petani sebagai sasaran utama mengambil keputusan untuk mengadopsi teknologi yang dipublikasikan.

Menurut Hasansulama (1983:76) proses penerapan teknologi sering juga disebut dengan proses adopsi inovasi. Proses adopsi inovasi adalah suatu proses pengambilan keputusan untuk menggunakan/penerapan inovasi secara penuh oleh seseorang (petani). 

Proses adopsi inovasi merupakan proses mental yang terjadi di dalam diri seseorang. Sedangkan di dalam proses pengambilan keputusan untuk menggunakan sesuatu inovasi oleh seseorang (petani) biasanya memerlukan waktu. 

Teknologi tidak hanya menyangkut pada mesin-mesin pertanian, tetapi dalam hal ini adalah cara-cara baru atau informasi terbaru mengenai baik teknik budidaya dan pemasaran hasil usaha tani kedelai.

Dari pendapat tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud penerapan teknologi pertanian adalah suatu cara untuk menghasilkan suatu produk atau pekerjaan di dalam melaksanakan usahatani dengan biaya, tenaga dan waktu yang lebih efisien.

Agar penerapan teknologi pertanian itu dapat memuaskan petani, maka:
  • Keuntungan relatif (relative advantages) di mana makin menguntungkan inovasi itu, makin cepat dilaksanakan oleh petani.
  • Kesesuaian (compatibility) dengan pengalaman dan kebutuhan petani, makin sesuai dengan adat istiadat dan kebutuhan petani makin cepat digunakan.
  • Kerumitan (complexity) dimana makin rumit atau makin sulit dipelajari, makin lambat inovasi itu digunakan atau dilaksanakan. Jadi inovasi itu harus sederhana dan tidak rumit agar cepat diadopsi oleh petani.
  • Kemungkinan untuk dicoba (trialibility), mudah atau tidaknya dicoba dalam ukuran kecil. Inovasi yang mudah dicoba dalam ukuran kecil akan makin cepat diadopsi atau diterapkan oleh petani sebagai penerima inovasi.
  • Mudah diamati (observability), mudah atau tidaknya diamati hasilnya. Inovasi yang dengan segera dapat diamati atau diketahui hasilnya dan memuaskan, akan dengan cepat diadopsi atau dilaksanakan

Sumber :

  1. Hasansulama, M. I. 1983. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan.
  2. Sugihen, B. T. 1997. Sosiologi Pedesaan (Suatu Pengantar). Jakarta: Grafika Persada.

Post a Comment for "Kepuasan Petani Pada Penerapan Teknologi Pertanian"