Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Usaha Pembibitan Itik Petelur yang Menjanjikan

Usaha Pembibitan Itik Petelur - Bagi masyarakat, itik sudah sangat dikenal karena merupakan jenis unggas kedua penghasil telur setelah ayam.

Usaha Pembibitan Itik Petelur

Telur itik sudah umum dikonsumsi oleh masyarakat, baik dalam bentuk mentah sebagai bahan campuran jamu maupun bentuk olahan sebagai lauk pauk dan kue.

Dewasa ini dan masa mendatang, perkiraan kegemaran masyarakat akan konsumsi telur itik sudah tidak diasingkan lagi.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat serta pengetahuan terhadap telur itik, dapat dipastikan bahwa konsumsi telur itik akan semakin meningkat.

Hal ini harus diimbangin dengan peningkatan produksi telur itik melalui penyediaan bibit yang berkualitas dalam jumlah yang banyak.

Sampai saat ini, usaha pembibitan itik petelur masih dilakukan sebatas untuk pemenuhan kebutuhan skala kecil atau untuk lingkup sendiri.

Peternak juga tidak memperhatikan kualitas induk. Umumnya milik peternak lain yang tidak jelas asal-usul induknya.

Akibatnya kualitas bibit yang dihasilkan kurang baik mutunya dan tidak mencukupi kebutuhan pasar secara kontinu dalam jumlah yang banyak.

Oleh karenanya, pengembangan itik petelur di Indonesia sampai saat ini masih belum mengalami peningkatan yang berarti.

Disamping itu juga disebabkan oleh belum adanya instansi pemerintah maupun swasta yang menanganin pembibitan itik secara khusus.

Salah satu upaya meningkatkan produktivitas itik petelur dilakukan dengan penanganan pembibitan. Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah misalnya, telah mengupayakan perbaikan bibit itik melalui program village breeding yang diikuti dengan program pemberdayaan penangkaran bibit ternak itik petelur dengan INPRES Pembibitan.

Namun demikian, program village breeding belum berjalan dengan baik sehingga hasilnya tidak maksimal. Hal ini disebabkan kurangnya keterampilan dan pengetahuan peternak dalam menanganin usaha pembibitan, pakan yang diberikan masih bersifat tradisional, berorentasi pada produksi telur konsumsi, dan besarnya modal yang dibutuhkannya.

Kebutuhan bibit itik petelur betina di jawa tengah setiap tahun sebesar 2.318.126 ekor. Dari kebutuhan tersebut, baru dapat disuplai sebesar 7.716 ekor (0,33%) melalui program village breeding.

Hal tersebut juga terjadi didaerah lainnya. Artinya, usaha pembibitan itik telur akan berhasil dengan baik bila terjalin kerjasama yang baik antara pembibit dengan itik penghasil telur konsumsi.

Post a Comment for "Usaha Pembibitan Itik Petelur yang Menjanjikan"