Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hama dan Penyakit Pada Tanaman Ubi Jalar

Hama dan Penyakit Pada Tanaman Ubi Jalar - Hama penyakit yang menyerang tanaman memang seringkali membuat kita resah. Bukan saja kerugian yang berakibat pada turunnya kualitas hasil panen saja tetapi juga biaya ekstra yang harus kita keluarkan untuk pengobatan serta perawatan tanaman yang telah terkontaminasi hama dan penyakit.

Hama dan Penyakit Pada Tanaman Ubi Jalar

Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal tersebut, sebaiknya kita mengetahui dan memahami benar hama dan penyakit apa saja yang dapat menyerang tanaman ubi jalar, serta bagaimana cara pencegahannya. Untuk itu kita akan membahas tentang hama dan penyakit pada tanaman ubi jalar.

Hama Pada Tanaman Ubi Jalar


Larva (ulat)

Hama satu ini merusak tanaman ubi jalar dengan cara membuat lubang kecil memanjang (korek) pada batang hingga ke bagian ubi. Di dalam lubang itulah dapat ditemukan larva (ulat). Gejala yang terlihat akibat larva ini antara lain terjadi pembengkakan batang, beberapa bagian batang mudah patah, daun-daun menjadi layu dan akhirnya cabang-cabang tanaman akan mati.

Keadaan ini dapat dikendalikan dengan:
  • Rotasi tanaman untuk memutus daur atau siklus.
  • Pengamatan tanaman pada stadium umur muda terhadap gejala serangan hama (bila serangan hama lebih dari 5% perlu dilakukan pengendalian secara kimiawi).
  • Pemotongan dan pemusnahan bagian tanaman yang terserang berat.
  • Penyemprotan insektisida yang efektif dan efisien, seperti Curacron 500 EC atau Matador 25 dengan konsentrasi yang dianjurkan.

Lanas atau Hama Boleng

Hama ini berbentuk kumbang kecil yang bagian sayap dan moncongnya berwarna merah. Kumbang betina dewasa hidup pada permukaan daun sambil meletakkan telur di tempat yang terlindung (ternaungi). 

Telur menetas menjadi larva (ulat), selanjutnya ulat akan membuat gerekan (lubang kecil) pada batang atau ubi yang terdapat di permukaan tanah terbuka.

Gelaja yang tampak yaitu terdapat lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat. 

Hama ini biasanya menyerang tanaman ubi jalar yang sudah berubi. Bila hama terbawa oleh ubi ke gudang penyimpanan, sering merusak ubi hingga menurunkan kuantitas dan kualitas produksi secara nyata.

Keadaan ini dapat dikendalikan dengan:
  • Bergiliran atau rotasi tanaman dengan jenis tanaman yang tidak sefamili, misalnya padi – ubi jalar – padi.
  • Penimbunan guludan untuk menutupi ubi yang terbuka.
  • Pengambilan dan pemusnahan tanaman ubi yang terserang hama cukup berat.
  • Pengamatan/ monitoring hama di pertanaman ubi secara periodik, dan apabila ditemukan tingkat serangan lebih dari 5% segera dilakukan tindakan pengendalian hama secara kimiawi.
  • Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida seperti Decis 2,5 EC atau Monitor200 LC dengan konsentrasi yang dianjurkan.
  • Lakukan penanaman jenis ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah banyak.
  • Jangan sampai melakukan panen terlambat untuk mengurangi tingkat kerusakan yang lebih berat.

Tikus

Hama tikus biasanya menyerang tanaman ubi jalar yang berumur cukup tua atau sudah pada stadium membentuk ubi. Hama tersebut menyerang dengan cara mengerat dan memakan daging ubi hingga menjadi rusak secara tidak beraturan. Bekas gigitan tikus menyebabkan infeksi pada ubi dan kadang-kadang diikuti dengan gejala pembusukan ubi.

Keadaan ini dapat dkendalikan dengan:
  • Menyerbu tikus dan langsung dibunuh
  • Penyiangan dilakukan sebaik mungkin agar tidak banyak sarang tikus di sekitar ubi jalar
  • Pemasangan umpan beracun seperti Ramortal atau Klerat

Penyakit Pada Tanaman Ubi Jalar


Kudis atau Scab

Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan Elsinoe batatas. Gejala yang ditimbulkan adanya benjolan pada tangkai sereta urat daun dan daun-daun berkerut seperti kerupuk. 

Kemudian untuk tingkat serangan yang berat menyebabkan daun tidak produktif dalam melakukan fotosintesis sehingga hasil ubi menurun bahkan tidak menghasilkan sama sekali.

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan:
  • Rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup penyakit.
  • Penanaman ubi jalar bervarietas tahan penyakit kudis seperti ubi jalar dengan jenis daya dan gedang.
  • Kultur teknik budidaya secara intensif.
  • Penggunaan bahan tanaman yang sehat sebagai bibit

Layu Fusarium

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f. batatas, dimana serangan jamur ini menimbulkan gejala tanaman tampak lemas, urat daun menguning, layu dan akhirnya mati.

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan:
  • Penggunaan bibit yang sehat (bebas penyakit).
  • Rotasi tanaman yang serasi di suatu daerah dengan tanaman yang bukan family
  • Penanaman jenis atau varietas ubi jalar yang tahan terhadap penyakit Fusarium

Virus Pada Tanaman Ubi Jalar


Ada beberapa jenis virus yang dapat menyerang ubi jalar yaitu Internal Cork, Chlorotic Leaf Spot, dan Yellow Dwarf. 

Jika tanaman ubi jalar terkena virus tersebut maka akan timbul gejala pertumbuhan batang dan daun tidak normal, ukuran tanaman kecil dengan tata letak daun bergerombol di bagian pucuk dan warna daun klorosis atau hijau kekuning-kuningan. Sedangkan pada tingkat serangan yang berat, tanaman ubi jalar tidak menghasilkan

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan:
  • Penggunaan bibit yang sehat dan bebas virus.
  • Rotasi tanaman selama beberapa tahun di daerah basis (endemis) virus.
  • Pembongkaran tanaman untuk dimusnahkan

Bagi masyarakat yang selama ini masih terganggu dengan serangan penyakit dan hama pada tanaman ubi jalar, semoga informasi ini dapat bermanfaat dan membantu dalam meningkatkan hasil panen. Selamat Mencoba!!!

Post a Comment for "Hama dan Penyakit Pada Tanaman Ubi Jalar"