Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengawinkan Sapi

Cara Mengawinkan Sapi - Keterampilan mengamati tanda birahi sangat menetukan keberhasilan perkawinan sapi. Adapun tanda-tanda birahi sapi betina sebagai berikut. 

Cara mengawinkan Sapi
  • Alat kelamin luar bengkak, jika dibuka tampak merah basah dan hangat.
  • Ekor digerak-gerakkan sambil diangkat, jika pada pangkal ekor dipegang diam dan ekornya diangkat.
  • Menaiki sapi lain atau diam jika dinaiki oleh pejantan.
  • Gelisah, nafsu makan menurun.
  • Kadang-kadang keluar cairan putih bening dari vulvanya atau ada bekasnya disekitar paha dan ekor.
  • Sapi sering mengalami birahi tenang, yaitu tidak menunjukkan gejalah birahi, tetapi mau dikawini.

Adapun sifat reproduksi sapi betina sebagai berikut.
  • Jarak birahi antara 18-24 hari dengan lama birahi 18 jam.
  • Masa involusi/pulihnya uterus atau rahim setelah beranak 30 hari.
  • Timbulnya birahi setelah bergerak adalah 3 bulan tergantung dengan henis pakan dan umur penyapih.
  • Lama bunting kurang lebih 9 bulan 10 hari.
  • Umur produktif induk 2,5-8 tahun.

Ada dua cara mengawinkan sapi yaitu perkawinan alam dan perkawinan buatan. Perkawinan alam berlangsung ditempat penggembalaan secra spontan tanpa campur tangan manusia.

Sedangkan perkawinan buatan bisa dengan jalan mencampurkan sapi betina sedang birahi ke kandang sapi pejantan atau dengan kawin suntik atau IB (Inseminasi Buatan).

Perkawinan Alami

  • Umur mulai dikawinkan, sapi betina pertama kali kawin umur 1,5-2 tahun, sapi jantan (pejantan) pertama kali mengawini umur 2,5-3 tahun.
  • Perkawinan sesudah beranak, setelah anaknya umur 3-4 tahun atau setelah anak dipisah.
  • Perkawinan sebaiknya denga kawin suntik (IB), jika dengan kawin alam, harus dengan pejantan yang baik.
  • Perkawinan hanya dapat berhasil jika dilakukan pada saat betina birahi.
  • Pedoman mengawinkan sapi, apabila birahi tampak pada pagi hari, maka harus dikawinkan pada hari itu juga, jika ditunda sampai hari berikutnya sudah terlambat. Apabila birahi tampak pada sore hari, maka harus dikawinkan pada pagi hari berikutnya, tidak lebih dari jam 11.00.
  • Pejantan dapat digunakan sebagai pemacek 1-2 kali seminggu.
  • Jika 18-24 hari setelah dikawinkan betina masih minta kawin lagi, perlu dikawinkan lagi.
  • Keberhasilan perkawinan secara alami ditandai dengan hentakan dari pejantan seakan-akan mau melompati betina atau adanya bekas/sisa sperma pada vulva sapi betina. 

IB (Inseminasi Buatan)

Inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan kedalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut 'insemination gun'.

Pada waktu di inseminasi buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka.

kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode tertentu dari birahi dapat dihitung dengan perkiraan sebagai berikut.
  • Permulaan birahi : 44%
  • Pertengahan birahi : 82%
  • Akhir birahi : 75%
  • 6 jam sesudah birahi : 62,5%
  • 12 jam sesudah birahi : 32,5%
  • 18 jam sesudah birahi : 28%
  • 24 jam sesudah birahi : 12%, faktor-faktor penyebab rendahnya kebuntingan.

Sumber :

  1. Yunus, A. Sukses Usaha Pembibitan Sapi & Kambing. Yokyakarta : Pustaka Baru Press.

Post a Comment for "Cara Mengawinkan Sapi"