Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya Bunga Krisan, Peluang Usaha yang Menjanjikan

Budidaya Bunga Krisan, Peluang Usaha yang Menjanjikan - Bunga Krisan (Chrysanthemum) merupakan salah satu jenis bunga hias yang memiliki banyak ragam seperti bunga krisan putih, bunga krisan kuning, bunga krisan ungu, bunga krisan merah, bunga krisan pelangi dan bunga krisan aster. 

Budidaya Bunga Krisan, Peluang Usaha yang Menjanjikan

Tanaman hias jenis ini sangat banyak dibudidayakan di Indonesia dan kini telah banyak orang yang menjalani profesi sebagai petani bunga krisan, karena permintaan akan bunga tersebut yang tinggi dan didorong dengan mudahnya dalam melakukan budidaya bunga tersebut. 

Selain itu, harga jual yang jarang berfluktuasi dalam bunga krisan sehingga menyebabkan banyak yang menjadi profesi satu ini menjadi kian digemari. 

Ya, perlu kalian ketahui, budidaya bunga krisan memang tergolong cukup mudah dan sangat menguntungkan. 

Nah, jika kalian juga ingin berprofesi untuk melakukan usaha dalam budidaya bunga krisan, kalian harus memperhatikan beberapa hal untuk menghasilkan bunga krisan yang dapat tumbuh dan berbunga dengan indah.

Dalam budidaya bunga Krisan kalian bisa memulai dengan proses pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharahaan tanaman, pemanenan, kemudian diakhiri dengan proses pasca panen sebelum akhirnya bunga siap dipasarkan.

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan dengan mencangkul tanah bagian atas (top soil), atau hingga kedalaman tanah kurang lebih 30cm. 

Hal ini karena jika lebih dari itu, lapisan tanah akan mencapai sub soil, jika tanah bagian ini ikut terolah, maka akan bereaksi masam serta menyebabkan tanah menjadi tidak gembur. 

Pengolahan tanah di umumnya dilakukan dengan mengolah tanah secara intensif sampai gembur pada seluruh permukaan tanah dan setiap tanah yang akan ditanam biasanya dengan dibajak dengan mesin maupun ternak. Setelah lahan dibajak dengan menggunakan mesin maupun ternak, tanah diratakan kembali.

Pembibitan

Pembibitan bunga Krisan biasa dilakukan dengan metode stek tunas. Metode ini menggunakan bagian tunas muda (tunas apikal) bunga Krisan untuk dikembangkan menjadi tanaman baru. 

Stek merupakan proses memperbanyak tanaman menggunakan bagian vegetatif tanaman, yang kemudian dikembangkan menjadi tanaman baru. 

Bibit bunga Krisan yang baik akan menghasilkan bunga dengan diameter yang lebih besar, jumlah bunga yang lebih banyak, kesegaran bunga yang lebih tahan lama serta persentase panen yang lebih banyak.

Penanaman

Penanaman bunga Krisan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, agar mengurangi stres pada tanaman, karena pada pagi dan sore hari udara sejuk, hal tersebut dapat mengurangi risiko terjadinya busuk batang. 

Keunggulan dari usahatani bunga potong Krisan yaitu tidak membutuhkan lahan yang luas karena jarak tanam yang digunakan minimal 5x5 cm.

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman yang dilakukan pada bunga Krisan meliputi penyiraman, pemupukan, dan tambahan penyinaran. 

Pemupukan yang dilakukan berupa pemberian pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk organik yang sering digunakan sebagai penambah bahan organiktanah adalah pupuk kandang sapi, karena mudah diperoleh dibanding pupuk organik yang lain. 

Sedangkan Pupuk kimia yang sering digunakan dan baik bagi perkembangan akar adalah urea, NPK dan dolomit. Pada fase vegetatif bunga Krisan membutuhkan unsur N lebih besar dibanding unsur P dan K, unsur P dan K sangat dibutuhkan pada fase generatif, sedangkan pada saat tanaman siap berbunga, tanaman Krisan memerlukan unsur N,P dan K yang seimbang .

Bunga Krisan merupakan tanaman berhari pendek, yang memerlukan cahaya matahari kurang dari 12 jam untuk berbunga, sehingga perlu dilakukan rekayasa penyinaran. 

Tanaman berhari pendek memerlukan penambahan cahaya untuk menghambat pembungaan agar fase vegetatifnya dapat berjalan dengan baik terlebih dahulu. 

Bunga Krisan yang sudah berumur 45 hari dapat dihentikan penambahan penyinarannya, karena telah memasuki fase generatif dan siap untuk berbunga.

Perwiwilan

Perwiwilan adalah pembuangan tunas samping atau lateral dimana hanya terdapat satu kuntum bunga utama yang tumbu. 

Perwiwilan tahap dua atau knopping adalah membuang kuntum bunga utama atau yang paling besar dengan tujuan agar bunga yang dihasilkan dapat tumbuh lebih banya dengan ukuran dan tingkat kesegarannya yang cukup seragam. 

Pagi hari adalah waktu yang paling tepat untuk melakukan perwiwilan dan knopping karena tanaman masih segar sehingga tunas samping atau kuntum bunga mudah diambil.

Pemanenan

Pemanenan bunga Krisan yang tepat dilakukan pada pagi atau sore hari karena kondisi tanaman berturgor optimum. 

Pemanenan dilakukan ketika bunga tengah dan bunga yag disekelilingnya, dalam satu pohon telah berkembang sempurna . 

Bunga Krisan dipanen dengan memotong tangkai tanaman Krisan ataupun mencabut seluruh tanaman hingga ke akarnya.

Pasca Panen

Pasca panen bunga Krisan dimulai dengan pengumpulan bunga, pengangkutan, sortasi dan grading menurut kondisi fisik dan kualitas bunga, pengikatan, pembungkusan, perendaman dalam air, penyimpanan serta pengepakan.

Bunga Krisan diberi kemasan berupa koran pada sekeliling mahkota bunga, hal ini bertujuan untuk melindungi bunga agar tidak rusak sehingga tetap menarik, memudahkan dalam pendistribusian serta menjaga kualitas produk sampai ke tangan konsumen.

Post a Comment for "Budidaya Bunga Krisan, Peluang Usaha yang Menjanjikan"