Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengembangan Konsep Integrasi Ternak dan Tanaman

Pengembangan Konsep Integrasi Ternak dan Tanaman - Pembangunan pertanian ramah lingkungan di perdesaan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan, kapasitas, kemandirian, dan akses pembangunan berkelanjutan masyarakat pertanian. 

Pengembangan Konsep Integrasi Ternak dan Tanaman

Langkah-langkah yang diperlukan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, menggunakan input secara efisien dan mengembangkan potensi sumber daya lokal. 

Indikator untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Petani mampu akses langsung dengan teknologi spesifik lokasi yang diintroduksikan oleh berbagai pihak, baik peneliti maupun instansi lainnya.
  • Tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok tani mandiri yang selalu menyuarakan konsep ramah lingkungan.
  • Aktivitas para petani/kelompok tani berkelanjutan walaupun dengan binaan yang sangat minimal.
  • Para petani mengerti dan menyadari untuk berproduksi sehat dan berkualitas dengan standard yang telah ditetapkan untuk menjamin daya saing yang akan berhadapan dengan perdagangan bebas.
  • Para petani mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan input dan peningkatan produktivitas yang ramah lingkungan melalui kreativitas kelompok tani.
  • Meningkatnya produktivitas lahan serta menurunnya intensitas serangan OPT dan penyakit.

Berdasarkan hal  di atas, kegiatan terpadu dapat dibuat di zona agroekologi daerah kering tertentu, menciptakan sistem keseluruhan yang  memberikan  nilai tambah satu sama lain. 

Di daerah kering, petani umumnya memelihara ternak seperti sapi, kambing, dan ayam, bahkan peternakan skala kecil. 

Pada dasarnya kegiatan yang bersifat holistik, terdapat langkah-langkah operasional untuk mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan partisipasi  petani. 

Dalam sistem ini terdapat beberapa aspek penting dalam pelaksanaannya yaitu :
  • Meningkatkan produktivitas pada aspek peternakan
  • Meningkatkan produktivitas pada aspek tanaman
  • Meningkatkan efisiensi inputan/saprodi
  • Meningkatkan daya dukung tanah dan air
  • Serta secara simultan membenahi teknologi introduksi melalui berbagai kajian-kajian kecil yang mampu mendukung aktivitas integrasi. 

Beberapa langkah operasional yang perlu dilakukan meliputi;
  • Peningkatan produktivitas Ternak (Sapi)
  • Melakukan pengolahan limbah ternak dan tanaman menjadi pupuk organik
  • Melakukan introduksi pupuk organik dalam meningkatkan produktivitas tanaman
  • Melakukan pemberdayaan sumberdaya air melalui pembangunan bak-bak penampung air hujan (embung)

Post a Comment for "Pengembangan Konsep Integrasi Ternak dan Tanaman"