Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan Budidaya Rumput Laut yang Baik dan Benar

Budidaya Rumput Laut - Budidaya rumput laut memiliki banyak keuntungan diantaranya tidak memerlukan modal tinggi, teknologi budidayanya sederhana sehingga mudah dilakukan oleh siapapun.

Panduan Budidaya Rumput Laut yang Baik dan Benar

Dapat diintegrasikan dengan budidaya lain atau polikultur misalnya budidaya ikan bandeng dengan ruput laut, tidak perlu menggunakan pakan, peralatan yang digunakan mudah didapatkan, mudah dalam penanganan saat panen (biasanya rumput laut hanya dicuci dan dikeringkan).

Siklus budidayanya singkat hanya membutuhkan waktu sekitar 45 hari, dapat diolah secara rumah tangga untuk menjadi produk siap konsumsi, serta bisa dilakukan sebagai usaha sampingan

Selain di perairan pantai budidaya rumput laut juga bisa dilakukan di perairan payau. Jika kalian keterbatasan lahan budidaya di perairan pantai sangat cocok diterapkan. 

Dengan pembukaan lahan budidaya rumput laut di perairan dapat menjadi salah satu alternatif  untuk membantu mengatasi lapangan kerja yang semakin kecil. 

Akan tetapi dalam budidaya rumput laut kalian harus mengetahui beberapa teknik khusus, untuk itu kami akan memberikan informasi tentang panduan cara budidaya rumput laut yang baik dan benar diperairan laut.

Pemilihan Lokasi

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan adalah: perairan cukup tenang, terlindung dari pengaruh angin dan ombak; tersedianya sediaan rumput alami setempat (indikator); kedalaman tidak boleh kurang dari dua kaki (sekitar 60 cm) pada saat surut terendah dan tidak lebih dari tujuh kaki (sekitar 210 cm) pada saat pasang tertinggi.

Selain itu, juga harus didukung dasar perairan (tipe dan sifat substrat) yang digunakan, dasar perairan sedikit berlumpur atau berpasir, perairan subur atau kurang subur (plankton banyak atau sedikit). Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah kualitas air, akses tenaga kerja, perizinan, dan sebagainya.

Melakukan Uji Penanaman

Setelah menemukan lokasi yang dianggap sudah layak, perlu dilakukan uji penanaman untuk mengetahui apakah daerah tersebut memberikan pertumbuhan yang baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan metode tali dan metode jaring.

Pada metode tali digunakan tali monofilamen atau polyethilene yang diikatkan pada dua tiang pancang yang dipasang dengan jarak sekitar 12 m. 

Sedangkan pada metode jaring dapat menggunakan jaring monofilament atau polyethilene dengan ukuran 5 m x 2,5 m yang diikatkan pada tiang pancang.

Menyiapkan Areal Budidaya

Dalam menyiapkan area budidaya pertama-tama hal yang dilakukan adalah membersihkan dasar perairan lokasi budidaya dari rumputrumput laut liar dan tanaman pengganggu lain yang biasa tumbuh subur. 

Bersihkan juga calon lokasi dari karang, batu, bintang laut, bulu babi, maupun hewan predator lainnya. Kemudian Menyiapkan tempat penampungan benih (seed bin), bisa terbuat dari kerangka besi dan berjaring kawat atau dari rotan, bambu, ukurannya bervariasi 2 m x 2 m x 1,5 m atau 2 m x 2 m x 1,5-1,7 m.

Memilih Metode Budidaya yang akan Digunakan

Membudidayakan rumput laut di lapangan (field culture) dapat dilakukan dengan tiga macam metode berdasarkan posisi tanaman terhadap dasar perairan, yakni metode dasar, metode lepas dasar, dan metode apung. Berikut penjelasannya :

Metode dasar (bottom method) 

Pada metode dasar cara pembudidayaan rumput laut terbagi atas 2 yaitu metode sebaran (broadcast) dan juga metode budidaya dasar laut (bottom farm method). 

Pembudidayaan keduanya dengan cara menggunakan benih bibit tertentu yang telah diikat, kemudian ditebarkan ke dasar perairan, atau sebelum ditebarkan benih diikat dengan batu karang.

Metode lepas dasar (off-bottom method) 

Dilakukan dengan mengikatkan benih rumput laut (yang diikat dengan tali rafia) pada rentangan tali nilon atau jaring di atas dasar perairan dengan menggunakan pancangpancang kayu. 

Metode ini terbagi atas metode tunggal lepas dasar (off-bottom monoline method), metode jaring lepas dasar (off-bottom-net method), dan metode jaring lepas dasar berbentuk tabung (offbottom-tabular-net method).

Metode apung (floating method) 

Merupakan rekayasa bentuk dari metode lepas dasar. Pada metode ini tidak lagi digunakan kayu pancang, tetapi diganti dengan pelampung. Metode ini terbagi menjadi metode tali tunggal apung (floating-monoline method) dan metode jaring apung (floating net method).

Penanaman Bibit

Bibit yang akan ditanam adalah talus yang masih muda dan berasal dari ujung talus tersebut. Untuk penanamannya dianjurkan pada saat cuaca teduh (tidak mendung) dan yang paling baik adalah pagi hari atau sore hari menjelang malam.

Perawatan Selama Pemeliharaan

Seminggu setelah penanaman, bibit yang ditanam harus diperiksa dan dipelihara dengan baik melalui pengawasan yang teratur dan kontinu (adanya penyakit ice-ice, ikatan bibit lepas, bibit rusak, adanya hama tritip, dan lain sebagainya).

Pengawasan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk melakukan penggantian bibit atau membersihkan dari kotoran atau hama yang mungkin muncul. 

Bila kondisi perairan kurang baik, seperti ombak yang keras, angin, serta suasana perairan yang banyak dipengaruhi kondisi musim (hujan/kemarau), perlu pengawasan 2-3 hari sekali.

Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan bila rumput laut telah mencapai bobot tertentu, yakni sekitar empat kali bobot awal (waktu pemeliharaan 1,5-4 bulan). Cepat tidaknya pemanenan bergantung metode dan perawatan yang dilakukan setelah bibit ditanam.

Pengeringan Hasil Panen

Penanganan pascapanen, termasuk pengeringan yang tepat sangat perlu, mengingat pengaruh langsungnya terhadap mutu dan harga penjualan di pasar.

Itulah informasi tentang cara budidaya rumput laut yang baik dan benar, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Post a Comment for "Panduan Budidaya Rumput Laut yang Baik dan Benar"