Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tujuan Dalam Pemeliharaan Ternak Kuda

Tujuan Pemeliharaan Ternak Kuda - Umumnya kuda dipelihara untuk tujuan olahraga ketangkasan atau pacuan kuda. Para pemilik kuda berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan kuda-kuda yang kencang dalam berpacu, cerdas, patuh, setia dan tangkas.

Tujuan Dalam Pemeliharaan Ternak Kuda

Awalnya ada beberapa jenis kuda yang terdapat di Indonesia. Rata-rata semuanya bertubuh kecil dan bentuknya masih primitif. Kuda-kuda tersebut berperan dalam menunjang perekonomian pada setiap daerah.

Kegunaannyapun sangat beragam, misalnya sebagai alat transportasi, kuda pacu, kuda olahraga ketangkasan, dan sumber protein hewani. Kemudian melalui perkawinan silang dapat dihasilkan kuda dengan bentuk tubuh yang lebih tinggi dan lebih bagus.

Semakin maraknya olahraga berkuda di indonesia membuat prospek peternakan kuda di indonesia semakin cerah. 

Selain penghasilan pendudukIndonesia yang semaikin meningkat, adanya kesadaran bahwa ternak kuda adalah salah satu hewan yang bisa menghibur sekaligus dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain, juga turut mempengaruhi perkembangan ternak kuda di Indonesia. 

Dengan demikian tidak mengherankan bila tujuan pemeliharaan kuda saat ini lebih cenderung untuk memenuhi sarana olahraga ketangkasan berkuda dan pacu kuda..

Olahraga ketangkasan berkuda lebih dikenal dengan equestrian sport. Pada jenis olahraga ini atlet mempergunakan kuda sebagai sarana untuk mencapai prestasi. 

Telah umum diketahui bahwa kekuatan seekor kuda jauh melebihi kekuatan manusia dan disitulah keunikan olahraga berkuda.

Selain harus menguasai dirinya, seorang atlet juga harus mengetahui seluk beluk kuda beserta akal budinya yang merupakan salah satu seni (art) dari olahraga ketangkasan berkuda. 

Kepuasan dalam olahraga ketangkasan berkuda bukan saja terletak pada pada kepuasan jiwa (estetika) seperti untuk membina keberanian, meningkatkan reflaksi, keterampilan dan membina rasa sayang terhadap hewan.

Pembinaan fisik seperti kelenturan tubuh dan perkembangan otot juga merupakan kepuasan tersendiri dalam olahraga ketangkasan berkuda. 

Bahkan saat ini ada sebagian orang yang memanfaatkan olahraga berkuda sebagai terapi penyembuhan penyakit autis.

Pacu kuda  telah dikenal sejak beberapa abad sebelum masehi oleh berbagaibangsa di seluruh dunia, terutama bangsa Romawi. 

Pacuan kuda merupakan konsumsi yang sangat digemari para raja atau pengusaha lain serta rakyat dalam lingkungan dan kondisi yang berbeda.

 Jenis kuda pacu yang digunakan terdiri atas berbagai jenis keturunan yang terdapat di negeri itu. Pada waktu itu, belum ada lapangan khusus sehingga pacuan berlangsung di gurun pasir, di tengah tanah pertanian, dihutan, atau di jalan-jalan tengah kota.

Akibat keterbatasan pengetahuan tentang perlengkapan kuda, orang berpacu tanpa menggunakan pelana atau peralatan pacu lainnya. Mereka hanya berpegangan pada rambut kuda atau pada seutas tali yang melingkar di kepala kuda.

Dalam perkembangannya, pacuan kuda telah mengalami perubahan secara bertahap. Perubahannya diawali dengan menyusun peraturan pacuan dan menyempurnakan lapangan pacu. Kemudian kuda mulai dilengkapi dengan beberapa peralatan seperti alas, pelana, dan tapal kaki kuda.

Cara duduk diatas kuda pun berubah, yang semula harus berpegangan pada rambut kuda menjadi duduk diatas pelana dengan memegang kendali. Selanjutnya dilakukan pemilihan jenis kuda yang cocok untuk pacuan.

Hal itu terjadi  karena pada dasarnya tidak semua jenis kuda dapat dipergunakan untuk pacuan. Dalam rangka meningkatkan olahraga pacuan kuda di Indonesia, telah ditetapkan standar kuda pacu khas Indonesia yang disebut Kuda Pacu Indonesia (KPI).



Sumber :

Maswarni & Nofiar, R. (2014). Kuda (Manajemen Pemeliharaan dan Pengembangbiakan). Penebar Swadaya. Jakarta.

Post a Comment for "Tujuan Dalam Pemeliharaan Ternak Kuda"