Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Budidaya Tanaman Ubi Jalar yang Benar

Cara Budidaya Tanaman Ubi Jalar yang Benar - Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau ubi rambat adalah tanaman jenis umbi-umbian yang banyak dibudidayakan sebagai bahan makanan.

Budidaya UbiJalar

Dibeberapa wilayah di Indonesia ubi jalar merupakan bahan makanan pokok seperti nasi. Ubi jalar banyak dibudidayakan di seluruh wilayah di Indonesia.

Ubi jalar biasa disajikan dalam berbagai bentuk olahan masakan, misalnya keripik, kolak, digoreng bahkan dibuat es krim.

Indonesia yang beriklim tropis sangat cocok untuk budidaya ubi jalar. Selain itu, ubi jalar termasuk tanaman budidaya yang mudah ditanam dan tahan terhadap kekeringan. Ubi jalar bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif.

Berikut tahapan cara budidaya tanaman ubi jalar yang baik dan benar agar mendapatkan keuntungan yang maksimal,

Syarat Tumbuh

Ubi jalar tumbuh dengan baik dan cocok dibudidayakan pada daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman ubi jalar membutuhkan sinar matahari penuh atau 10 – 12 jam sehari. 

Curah hujan yang dibutuhkan adalah 700 – 1500 mm per tahun dengan suhu ideal 20 – 28 derajat celcius.

Ubi jalar baik dibudidayakan pada dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 1000 mdpl. Tanah yang cocok untuk budidaya ubi jalar adalah tanah lempung berpasir, gembur dan kaya humus dan pH ideal 5,5 – 7.0. 

Pada dataran tinggi dan berhawa sejuk ubi jalar masih bisa tumbuh dengan baik, hanya saja usia panen lebih lama.

Persiapan Lahan

Lahan yang baik untuk budidaya ubi jalar adalah lahan yang memiliki drainase yang baik dan tidak becek. 

Karena ubi jalar membutuhkan tanah yang gembur untuk perkembangan umbi, maka lahan budidaya ubi jalar harus digemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul atau dibajak. 

Kemudian dibuat bedengan setinggi 30 – 40 cm dengan lebar sekitar 1 meter. Jarak antar bedengan 50 atau 70 cm.

Pemberian Pupuk Dasar

Tanaman ubi jalar adalah tanaman yang tidak rakus nutrisi atau tidak membutuhkan banyak pupuk. Bahkan budidaya ubi jalar pada kondisi tanah tertentu sama sekali tidak membutuhkan pupuk.

Misalnya pada tanah sawah bekas tanaman padi atau tanah bekas tanaman cabe, tomat, semangka dan lain sebagainya. Pada kondisi tanah tersebut pemberian pupuk justru akan mengurangi produksi ubi jalar karena tanaman terlalu subur dan tidak mampu untuk membentuk umbi.

Sebaiknya pupuk dasar hanya diberikan pada tanah-tanah yang tandus dan kering. Pupuk dasar yang baik adalah pupuk kandang atau kompos. Berikan dolomit jika pH tanah dibawah 5,5.

Persiapan Bibit

Pada umumnya budidaya ubi jalar dilakukan dengan stek batang. Tanaman yang baik untuk dijadikan bibit stek adalah tanaman yang sudah berusia minimal 2 bulan.

Pilih tanaman yang sehat, kemudian dipotong-potong sepanjang 20 – 25 cm. Dalam satu batang stek minimal memiliki 2 ruas batang. Batang stek kemudian diikat dan disimpan pada tempat teduh selama kurang lebih satu minggu.

Untuk mempertahankan kualitas, perbanyakan dengan stek sebaiknya dilakukan sampai 4 atau 5 generasi saja. 

Karena perbanyakan dengan stek yang dilakukan secara terus menerus akan menurunkan kualitas. Setelah 5 generasi perbanyakan dilakukan dengan cara menumbuhkan umbi kembali.

Caranya dengan memilih umbi yang berkualitas baik, sehat dan tidak berpenyakit. Umbi disimpan pada tempat teduh dan lembab hingga keluar tunas. 

Kemudian umbi ditanam pada lahan hingga tunas-tunas tumbuh dan memanjang. Setelah tunas memiliki panjang kira-kira 1 meter, tunas siap dipotong untuk distek kembali.

Cara Menanam Bibit

Bibit ubi jalar ditanam pada bedengan, satu atau dua baris tiap bedengan. Bibit ditanam pada tengah bedengan dengan jarak 30 cm, satu lubang satu batang stek.

Jika satu bedengan ditanam dua baris bibit ditanam pada pinggir bedengan dengan jarak antar baris kurang lebih 40 cm. Penanaman sebaiknya dilakukan saat tanah dalam kondisi basah atau setelah turun hujan.

Cara Perawatan dan Pemeliharaan 

Kegiatan perawatan dan pemeliharaan budidaya ubi jalar antara lain :
  • Penyulaman segera dilakukan setelah terlihat adanya tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik.
  • Penyiangan dilakukan dengan membersihkan area tanaman agar tidak terganggu rumput liar.
  • Tanaman ubi jalar tidak memerlukan penyiraman secara rutin, karena tahan terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan jika tanah benar-benar kering atau setidaknya tidak turun hujan dalam waktu 3 minggu terakhir.
  • Penertiban akar, untuk menghasilkan umbi yang besar dan berkualitas baik maka perlu dilakukan penertiban akar. Penertiban akar dilakukan dengan cara menarik batang tanaman agar akar yang tumbuh pada ruas-ruas batang tidak membesar menjadi umbi. Dengan demikian pembentukan umbi akan terkonsentrasi pada sekitar pangkal batang dan akan menghasilkan umbi yang besar dan berkualitas.
  • Jika akar pada ruas-ruas batang dibiarkan akan menbentuk umbi yang banyak, tetapi berukuran kecil.

Waktu dan Cara Panen 

Budidaya ubi jalar bisa dipanen pada usia 3,5 sampai 4 bulan setelah tanam. Umbi diambil dari dalam tanah dengan cara mencabut batang tanaman atau mengeruk tanah dengan tangan pada sekitar batang tempat umbi-umbi ubi jalar berada.

Pemanenan dengan menggunakan cangkul dikhawatirkan akan melukai umbi dan dapat menurunkan kualitas serta menurunkan nilai jual ubi jalar. Setelah umbi diambil, kemudian umbi dibersihkan dari sisa-sisa tanah yang menempel.

Itulah informasi tentang cara budidaya tanaman ubi jalar yang baik dan benar agar hasil yang di dapatkan sesuai harapan serta dapat menambah keuntungan yang menjanjikan mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

1 comment for "Cara Budidaya Tanaman Ubi Jalar yang Benar"